 
															Perbedaan Kredit Tanpa Agunan dan Beragunan yang Penting Diketahui
Saat butuh dana tambahan, biasanya ada dua jenis kredit yang sering ditawarkan, yaitu kredit tanpa agunan dan kredit beragunan. Masing-masing memiliki ciri khas dan prosedur pengajuan yang berbeda, yang tentu perlu dipahami dengan baik sebelum memutuskan untuk mengajukan pinjaman.
Perbedaan kredit tanpa agunan dan beragunan tidak sekadar ada atau tidaknya jaminan. Lebih dari itu, masing-masing punya aturan, bunga, hingga risiko yang berbeda. Nah, supaya tidak bingung lagi, kenali lebih jelas perbedaan kredit tanpa agunan dan beragunan berikut ini.
Definisi Kredit Tanpa Agunan dan Beragunan
Kredit tanpa agunan atau sering kali disingkat dengan KTA merupakan pinjaman yang tidak membutuhkan jaminan seperti aset pribadi. Biasanya, jenis pinjaman tanpa agunan diajukan oleh individu yang butuh dana cepat tanpa harus menyerahkan barang berharga. Sementara itu, kredit beragunan mewajibkan peminjam menyerahkan aset bernilai sebagai jaminan. Aset tersebut bisa berupa rumah, kendaraan bermotor, atau deposito berjangka. Tanpa jaminan, pengajuan kredit tidak bisa diproses.
Pun, karena ada jaminan, proses pengajuan kredit beragunan umumnya lebih panjang dan perlu waktu lebih lama. Namun, pihak pemberi pinjaman tetap akan memeriksa riwayat kredit serta penghasilan calon peminjam sebagai pertimbangan utama. Semua proses ini dilakukan untuk memastikan kemampuan debitur dalam melunasi pinjaman tepat waktu.
Sedangkan untuk kredit beragunan, bank atau lembaga keuangan akan menilai dulu aset yang dijadikan jaminan. Semakin tinggi nilai aset tersebut, semakin besar peluang pengajuan disetujui. Proses penilaian melibatkan survei langsung atau cek dokumen legalitas aset. Jika aset memiliki nilai yang stabil dan mudah diuangkan, proses persetujuan biasanya lebih cepat. Jadi, aset yang berkualitas akan menjadi kunci utama dalam menentukan kelancaran pengajuan kredit beragunan.
Perbedaan Kredit Tanpa Agunan dan Beragunan
Sebelum kita masuk ke detail perbedaannya, ada baiknya memahami kenapa topik ini penting dibahas. Banyak orang masih bingung menentukan pilihan antara kredit tanpa agunan dan beragunan. Dengan memahami poin-poin perbedaannya, kamu bisa lebih yakin menentukan jenis kredit sesuai kebutuhan.
1. Persyaratan Pengajuan Kredit
Mengajukan kredit tanpa agunan jauh lebih praktis dibandingkan kredit beragunan. Biasanya hanya memerlukan dokumen dasar seperti KTP, slip gaji, dan NPWP. Karena tidak perlu jaminan, prosesnya lebih cepat dan praktis. Namun, proses verifikasi untuk kredit tanpa agunan akan lebih ketat terkait skor kredit. Sementara itu, kredit beragunan membutuhkan dokumen tambahan berupa bukti kepemilikan aset yang dijadikan jaminan. Selain itu, dokumen legalitas seperti sertifikat rumah atau BPKB kendaraan juga harus dilampirkan. Proses pengajuannya lebih panjang karena harus ada proses penilaian aset.
2. Jumlah Plafon Kredit
Perbedaan kredit tanpa agunan dan beragunan berikutnya ada pada jumlah plafon kredit. Karena tidak pakai jaminan, plafon KTA biasanya lebih kecil. Rata-rata plafon kreditnya berkisar mulai dari Rp5 juta sampai Rp200 juta tergantung kebijakan bank atau lembaga keuangan. Di sisi lain, kredit beragunan menawarkan plafon yang jauh lebih besar. Nilai plafon bisa mencapai miliaran rupiah, tergantung besar nominal aset yang dijaminkan. Semakin tinggi nilainya, peluang mendapat dana yang lebih besar akan semakin terbuka. Ini jadi salah satu alasan kenapa kredit beragunan lebih fleksibel untuk kebutuhan besar.
3. Suku Bunga Kredit
Hal lain yang membedakan adalah soal bunga pinjaman. Kredit tanpa agunan cenderung punya bunga lebih tinggi karena risiko yang ditanggung pihak pemberi pinjaman juga lebih besar. Biasanya bunga KTA berkisar antara 1% hingga 3% per bulan.
Sementara, kredit beragunan menawarkan bunga yang lebih rendah. Selaini itu, karena terdapat jaminan, potensi kerugian pihak pemberi pinjaman menjadi lebih rendah. Dengan risiko yang lebih kecil, wajar jika suku bunga pinjamannya lebih ringan, rata-rata mulai dari 0,5% sampai 1,5% per bulan tergantung jenis pinjamannya.
4. Risiko Gagal Bayar
Risiko gagal bayar tentu jadi pertimbangan penting. Kalau mengambil kredit tanpa agunan dan terjadi kredit macet, pihak bank akan melakukan penagihan secara intensif. Dampak terbesarnya bisa merusak riwayat kredit. Jika hal itu terjadi, proses pengajuan pinjaman di masa mendatang bisa menjadi lebih sulit. Catatan kredit buruk sering kali menjadi alasan utama pengajuan pinjaman ditolak oleh lembaga keuangan. Pada kredit beragunan, risiko gagal bayar bisa berujung pada penyitaan aset. Jika cicilan tertunggak dalam waktu lama, bank berhak melelang jaminan sesuai prosedur hukum.
5. Fleksibilitas Penggunaan Dana
Lalu, penggunaan dana pinjaman. Kredit tanpa agunan sering kali dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan konsumtif sehari-hari. Mulai dari biaya pendidikan, renovasi rumah, hingga keperluan liburan bersama keluarga. Di sisi lain, kredit beragunan umumnya digunakan untuk kebutuhan produktif. Contohnya tambahan modal usaha, ekspansi bisnis, atau pembelian aset investasi. Karena nominal pinjamannya besar, pihak pemberi kredit biasanya lebih menyukai dana tersebut dipakai untuk hal yang menghasilkan keuntungan.
6. Jangka Waktu atau Tenor Kredit
Selain itu, ada perbedaan lain yang tidak kalah penting, yaitu jangka waktu atau tenor pinjaman. Kredit tanpa agunan umumnya punya tenor yang lebih singkat mulai dari 1 sampai 5 tahun saja. Hal ini wajar karena pihak pemberi pinjaman menanggung risiko lebih besar tanpa adanya jaminan. Sementara itu, kredit beragunan menawarkan tenor yang jauh lebih panjang. Biasanya, jangka waktunya bisa mencapai 10 hingga 20 tahun, tergantung dari jenis aset yang dijaminkan. Dengan tenor panjang, cicilan per bulan terasa lebih ringan.
Setelah membaca penjelasan tadi, kamu pasti sudah lebih paham perbedaan kredit tanpa agunan dan beragunan. Mulai dari definisi, persyaratan, hingga risiko masing-masing, semua memiliki kelebihan serta kekurangan. Kredit tanpa agunan biasanya cocok untuk kamu yang butuh dana cepat dengan proses yang gampang. Tapi, bunganya cenderung lebih tinggi. Sedangkan kredit beragunan cocok untuk dana besar dengan bunga rendah, meskipun butuh jaminan aset.
Jangan lupa, apapun jenis kredit yang dipilih, pastikan kondisi finansial tetap aman. Agar pengajuan lebih mudah, cek dulu skor kredit kamu di Skorku. Nilai kredit yang baik bikin peluang persetujuan kredit makin besar.